Kamis, 12 Januari 2012

DINAMIKA HIDUP

Dinamika hidup

Beginilah hidup..., lengkap dengan suka dukanya serta segala lika-likunya. Terkadang hidup jadi sedemikian tidak terkontrol sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang kita menjadi dibuat kelelahan mengikuti alurnya yang sedemikian penuh liku.

Tapi begitulah hidup, yang tak dapat kita atur untuk terus sesuai dengan keinginan kita. Kita tak dapat memaksa hidup selalu manis dan indah. Kita tak dapat memaksa semua orang bisa suka dan sayang pada kita. Kita tak dapat membuat lingkungan selalu bersahabat dengan kita.

Lantas, apakah kita harus berhenti atau berputus asa? Lupakah kita saat-saat manis dan menyenangkan yang pernah kita alami? Apakah kita tidak punya harapan bahwa segala keindahan dan kemanisan hidup itu akan kembali lagi? Bukankah ada syair lagu yang berbunyi : ... tak selamanya, mendung itu kelabu...

Memang tak selamanya mendung itu akan kelabu. Akan tiba saatnya saat langit berwarna biru cerah dan alam begitu bersahabat kepada kita. Kesabaran kita dalam menjalani kesulitan dan kepahitan hidup akan terbayarkan lunas pada akhirnya. Kita pun akan mendapat banyak pelajaran dan hikmah yang luar biasa atas segala ujian yang telah kita jalani sebelumnya.

Jadi begitulah hidup adanya... tak bisa kita berharap dia manis selamanya. Maka, saat kepahitan sedang kita rasakan, kita hanya harus bersabar agar rasa pahit itu hilang dan berganti manis yang jauh berlipat ganda. Jika rasanya sedang sangat tak tertahankan, kita punya Sang Maha Segala tempat kita mengadu dan memohon pertolongan. Dengan berserah kepadaNYA, kita dapat terhindar dari jeratan putus asa.

Ini hanya renungan atas banyaknya keluh kesah banyak orang atas beratnya hidup ini. Ini sekedar pengingat, terutama bagi diriku sendiri, agar bisa selalu optimis dan bersemangat menjalani hidup. Kalau bukan diri kita sendiri yang menyelamatkan diri kita, siapa lagi?